YoonHae Fanfics Library



[Chapter] Be My Partner (Part 7)

Author : Riana

Genre : [chapter 7] , Romantic Comedy

Cast : Yoona x Donghae x Seungri x Taeyeon

Rating : PG-13

Title : Be My Partner

Part 7

Be My Partner

Toko Ice cream, terdengar alunan musik pop menggema di tempat itu. Seorang anak kecil berlalu di meja mereka sambil memegangi semangkuk ice cream coklat vanila dan berlari ke arah ibunya.

Tampak pelanggan yang terus saja berdatangan untuk menikmati ice cream di sana bersama teman, keluarga, dan kekasih mereka.

Yoon A segera menarik Ice cream yang baru saja tersaji untuknya, ia membuat takaran besar dari sendok kecil di tangannya dan menelan ice cream itu. Ia tampak mengilu, tapi tetap saja melanjutkan menghabiskan ice cream yang dipesan Dong Hae untuknya.

Dong Hae tampak risih pada cara makan Yoon A yang duduk di hadapannya. ”Bagus. Habiskanlah ice cream itu sampai kau puas.” Ejek Dong Hae.

“Kau tau. Ini merupakan kedua kalinya aku makan ice cream di minggu ini. Kemarin Seung Ri baru saja membelikannya untukku, dia bilang sebagai ucapan terima kasihnya karena membantunya mengerjakan tugas.” Ungkap Yoon A.

”Yoon A.” Panggil Dong Hae hangat. ”Apa kau menyukai Seung Ri?” Tukasnya.

Pertanyaan itu membuat Yoon A tersedak. “Apa katamu?”

“Benarkan, kau sendiri yang mengatakannya bahwa kau juga terluka karena hubungan Tae Yeon dan Seung Ri.” Dong Hae membuktikan.

”Sebenarnya perasaanku dengan Seung Ri sangat sulit untuk dijelaskan. Aku masih belum tahu apa aku benar-benar menyukainya, atau hanya sekedar mengaguminya. Tapi jujur, saat melihatnya bersama Tae Yeon aku merasa terganggu.” Ungkap Yoon A kemudian memakan kembali ice creamnya.

”Bagaimana kalau kita berdua bersama menghancurkan hubungan mereka?” Tawar Dong Hae.

Yoon A tersentak kaget dan membelalakkan matanya, ”Kau sudah gila, aku tidak mau menjadi orang jahat perusak hubungan orang lain.” Tolak Yoon A.

”Bukan maksudku merusak seperti yang kau katakan. Hanya saja kita akan merebut kembali kebahagian kita yang telah dirampas.” Dong Hae memperjelas.

”Tidak mau. Kau saja sendiri yang melakukannya. Aku tidak mau terlibat. Aku tidak mau melukai Seung Ri ataupun Tae Yeon.” Yoon A memberitahukan alasannya. ”Kalau kau ingin merusak hubungan mereka lebih baik cari orang lain saja untuk membantumu.” Yoon A menghabiskan ice creamnya kemudian mengambil tas punggungnya. ”Aku pergi. Terima kasih untuk ice creamnya hari ini.” Yoon A membungkukkan punggung dan merapikan seragam sekolah yang masih dikenakannya.

”Baiklah. Aku akan menunggu jawabanmu, kuberikan kau waktu untuk mempertimbangkannya.” Sahut Dong Hae yang ikut berdiri.

Yoon A tak menggubrisnya, ia segera beranjak dari hadapan Dong Hae yang penuh harap padanya, ”Jangan lupa untuk membayar tagihannya, hari ini kau yang mentraktirku.” Teriak Dong Hae pada Yoon A yang menjauh.

”Apa? Tagihan?” Yoon A terhenti.

Dilihatnya Dong Hae dengan langkah gontai melintas di depannya. Ia membenarkan dasinya sambil menatap Yoon A dengan angkuh memikul tas punggungnya. ”Aku pergi dulu. Jangan lupa untuk mempertimbangkannya. Gadis manis.” Dong Hae menyentuh lembut dagu Yoon A kemudian tersenyum menggoda. Ia pun keluar dari toko ice cream dan duduk tenang dalam mobil mewahnya yang terlihat mengkilap dan berkilauan karena pantulan matahari.

”Keterlaluan. Aku tidak pernah berpikir ada orang seperti dia di dunia ini.” Gerutu Yoon A.

Seorang laki-laki datang menghampirinya, seorang karyawan di toko itu. ”Maaf nona, ini jumlah yang harus dibayar.” Laki-laki yang tampak seperti seorang mahasiswa itu mempelihatkan nota ice cream yang dibelinya.

Yoon A segera mengambil dompet di tasnya dan membayar dengan kesal nota itu.

Koridor kelas, lantai 3. Terlihat sangat tenang dan sepi, mengingat semua siswa tengah belajar di kelas mereka masing-masing. Terdengar suara bel istirahat yang berbunyi dengan keras menggema di semua ruangan.

Dengan santai Yoon A keluar dari kelasnya sambil memutar musik dari mp4 yang diletakkan disakunya. Ia segera memasang headset ke telinganya dan mendengarkan musik itu di tiap langkahnya menuju kantin.

Diam-diam Dong Hae tersenyum licik mengikutinya di belakang. ”Ku yakin kau akan menjadi rekanku menghancurkan hubungan Tae Yeon dan Seung Ri.” Batin Dong Hae yakin.

Perlahan Yoon A memelankan langkahnya menuruni tangga, ia menemukan Tae Yeon yang tengah bercanda bersama Seung Ri di persimpangan tangga. Tampak saat itu Tae Yeon yang tertawa dengan lepasnya sambil memandangi taman belakang sekolah, dan Seung Ri yang membelai lembut rambut Tae Yeon yang panjang terurai.

Tampak di belakang Yoon A, Dong Hae juga menghentikan langkahnya. Ia kembali tersenyum licik mendapati Yoon A yang cemburu melihat Seung Ri yang semakin dekat dengan Tae Yeon.

Dong Hae segera menuruni tangga menghampiri Yoon A, ”Apa sekarang kau mau mempertimbangkannya?” Bisik Dong Hae yang berlalu.

Ia tampak tersenyum hangat pada Tae Yeon, dan berlalu di hadapannya. Terlihat Tae Yeon yang merasa bersalah pada Dong Hae yang mulai mengacuhkannya. ”Dong Hae!” Panggil Tae Yeon pada Dong Hae yang tampak dingin padanya dan berlari kecil untuk menghampiri Dong Hae yang menghentikan langkahnya. ”Apa bisa kita bicara sebentar?” Pinta Tae Yeon.

Dong Hae diam mengiyakan, ”Baiklah.” Singkatnya.

Mereka berdua pun menjauh dari tangga dari tangga dan meninggalkan Seung Ri dan Yoon A di sana.

Yoon A segera mematikan mp4 miliknya, ia melangkah menghampiri Seung Ri yang akhir-akhir ini tak peduli padanya. ”Ada beberapa pelajaran yang tidak kumengerti, apa bisa kau membantuku?” Mohon Yoon A.

”Baiklah.” Seung Ri mengiyakan.

Mereka pun menuruni tangga menuju lantai dan menghilang di belokan koridor menuju perpustakaan.

Matahari yang meninggi tampak sangat terik menyilaukan mata, Dong Hae dan Tae Yeon berdiri di atas atap sekolah, mereka mencari tempat yang teduh untuk bicara.

Dong Hae tampak dingin, dengan angkuh ia menatap halaman sekolah di bawah.  Tae Yeon memalingkan tubuhnya bersandar, ia menatap kosong pintu atap yang tertutup rapat. ”Sungguh Maafkan aku!” Desis Tae Yeon.

”Kenapa kau harus minta maaf?” Sambut Dong Hae dingin.

”Karena telah melukaimu, aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu. Aku hanya sedang berusaha untuk meyakinkan perasaanku.” Jelas Tae Yeon.

”Kalau memang kau ingin meyakinkan perasaanmu, bukan seperti ini caranya. Bukan bersama orang lain melainkan tetap tinggal bersamaku. Dasar bodoh.” Gerutu Dong Hae di balik diamnya. ”Terserah apapun yang ingin kau lakukan sekarang, yang terpenting bagiku kau bahagia dengan pilihanmu. Lagipula kita masih muda, masih banyak jalan yang harus kita tempuh.” Dong Hae terdengar bijaksana sambil memegangi pundak Tae Yeon. ”Sebenarnya apa yang telah merasuki pikiranmu, sampai kau mengambil keputusan bodoh seperti ini. Apa kau sadar betapa aku sangat menyukaimu?” Batin Dong Hae bergumam.

”Terima kasih Dong Hae.” Sambut Tae Yeon kemudian tersenyum lembut. Perlahan ia melangkah beranjak pergi dari hadapan Dong Hae yang menatapnya dingin.

” Baiklah, Kim Tae Yeon. Aku akan buat kau menyesali keputusanmu. Tak akan kubiarkan siapapun merebutmu dariku. Tak akan pernah.” Desis Dong Hae dan tersenyum penuh kelicikan.

Tempat bersantai lantai 3, terletak di sudut koridor kelas 3. tempatnya sangat sejuk karena ada taman bunga di tengah-tengah ruangan itu. Dimana di atas terdapat atap yang sengaja terbuat dari kaca agar matahari dapat membias masuk dan menyinari taman bunga sederhana buatan para murid perempuan disana.

Yoon A kembali membuka halaman yang telah dilewatinya untuk mencari pembahasan mengenai tugas yang tengah dikerjakannya bersama Seung Ri.

Sesekali Yoon A melirik Seung Ri yang sedang mencarikan jawaban untuk dirinya. Ia segera mengalihkan matanya melihat Seung Ri yang menyadari Yoon A yang diam-diam memperhatikannya.

Tiba-tiba Seung Ri menutup bukunya, ”Sepertinya kau tidak berniat mengerjakan tugasmu dengan baik.” Sindirnya pada Yoon A yang berpura-pura sibuk menulis.

”Tentu saja aku sangat ingin menyelesaikan tugas ini secepatnya.” Bantah Yoon A dan membuka kembali buku yang ditutup Seung Ri.

”Kalau begitu tunggu di sini dulu, aku ingin membeli minuman sebentar.” Seung Ri bangkit dari duduknya.

”Tunggu.” Cegah Yoon A menarik tangan Seung Ri. ”Biar aku saja. Kau tunggu saja di sini.” Yoon A terlihat lembut.

”Baiklah aku akan menunggu di sini.” Seung Ri mempersilahkannya, ia kembali duduk dan membiarkan Yoon A beranjak dari hadapannya untuk membelikannya minuman.

Terlihat Tae Yeon yang muncul dari balik pintu dan tersenyum gembira menemukan Seung Ri yang dicarinya sejak tadi. Ia lekas tersenyum lembut dan dengan langkah gontai menghampiri Seung Ri. ”Akhirnya aku menemukanmu juga.” Tae Yeon bernapas lega kemudian duduk di samping Seung Ri.

”Bagaimana? Apa semuanya baik-baik saja?” Seung Ri mengingatkan Tae Yeon pada Dong Hae.

”Sepertinya begitu.” Jawab Tae Yeon ragu.

“Apa kau merindukannya?”

“Sedikit. Aku rindu saat tertawa dan bercanda bersamanya. Dan sepertinya aku mulai menyadari perasaanku padanya. Aku menyukai…” Tae Yeon terputus.

”Jangan katakan hal itu sekarang. Terlalu cepat untuk kau mengungkapkannya. Tunggu sampai kau yakin kalau kau memang benar-benar ingin bersama dengannya.” Sela Seung Ri kemudian mengalihkan perhatiannya pada buku di depannya.

Perlahan Yoon A menghentikan langkahnya senyumnya tenggelam di balik rengutannya. Ia terpaku pada Tae Yeon yang bersandar di pundak Seung Ri yang tengah membuka-buka halaman buku. ”Keterlaluan. Kenapa selalu saja Tae Yeon yang berada di dekatnya?” Desah Yoon A sambil menggemas botol minuman yang dibawanya. ”Tidak boleh terus dibiarkan. Seperti yang Dong Hae katakan, aku akan merebut kembali kebahagian yang seharusnya selalu menjadi milikku dan hanya milikku.”

Yoon A segera melemparkan minumannya ke dalam keranjang sampah dan beranjak pergi dari tempat itu untuk mencari keberadaan Dong Hae sekarang.

Langit masih menampakkan kecerahannya, perlahan sinar matahari berlindung di balik awan. Membuat beberapa tempat terlihat teduh.

Terlihat Dong Hae yang masih berdiri di atap sekolah sambil memandang kosong taman belakang sekolah penuh dengan keramaian para siswa yang melintas di sana.

Tiba-tiba terdengar seseorang yang membanting pintu, Dong Hae segera mengalihkan perhatian pada orang yang mengagetkannya itu. Ditemukannya Yoon A dengan semangat membara, ”Lee Dong Hae!” Seru Yoon A kemudian melangkah menghampirinya.

Dong Hae tampak mengacuhkannya.

”Aku bersedia menjadi rekanmu, aku ingin kita bersama merebut kembali kebahagian yang seharusnya menjadi milik kita.” Ucap Yoon A lantang.

”Benarkah?” Dong Hae tak percaya tapi ia terlihat gembira. ”Baiklah sekarang kita menjadi rekan satu tim dalam misi merebut kembali kebahagiaan kita.” Sambut Dong Hae bersemangat sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan.

Yoon A segera menjabat tangan Dong Hae dan saling menatap penuh akal licik satu sama lain.

Bersambung~


Trackbacks & Pingbacks

Comments

  1. * ochalicious says:

    Wah si yoong terpengaruh ama hae . .
    g pa2 deh biar mereka bisa b2an terus . .
    haha . .
    kere un . .

    | Reply Posted 12 years, 9 months ago
  2. * haee says:

    hae bayar tuh ice cream nya..
    yoonhae
    keren thor

    | Reply Posted 12 years, 9 months ago
  3. Mm ..
    Keren2 ..
    Hae oppa ttp aja stay cool .. Yoong eonni tersulut api cemburu ..

    Moga aja kerja sama mereka membuah kan percikan2 cinta ..

    | Reply Posted 12 years, 4 months ago
  4. * Deery00ng says:

    Lanjut unN , ,
    Y0onhae jjang 🙂

    | Reply Posted 11 years, 10 months ago
  5. * ChaEkha says:

    lanjut…

    | Reply Posted 11 years, 7 months ago
  6. * naya rivera says:

    aish..itu bedua gaada bedanya -_- anak muda(?)#plakk

    | Reply Posted 10 years, 11 months ago


Leave a comment