YoonHae Fanfics Library



[Chapter] Marriage Will Not Expire (Part 4)

Author : Kid Kaito

Cast : Donghae,Yoona, Siwon, Kyuhyun, Seohyun, Minho, Yuri, dll.

Genre : Chapter

Rating : PG-15

Title : Marriage Will Not Expire Part 4

Note : Annyyeeonngggg. . . . . . *Tebar sunflower favorit yoong eonni  *. Saia kembali lagi membawa serial sinetron…hohohoho… gak kerasa udah nyampe di part 4 *Readers : Kerasa bgt* moga gak ada yang bosen ya dengan Ffku ini^^. Kali ini mohon maaf ya kalo YoonHaenya kurang dan kebanyakan nyeritain hubungannya Minyul, soalnya emang harus gitu ceritanya, tapi nanti di part yang akan datang, YoonHae akan muncul kok. Okeh gak usah banyak bacot, kita langsung cekidott.

MARRIAGE WILL NOT EXPIRE
Part 4
Matahari belum terlalu menampakkan cahanya di pagi hari, namun Donghae sudah berada di depan pagar rumah tuan Im. Ia datang untuk menanyakan keberadaan Yoona diluar negeri, jika ia sudah mengetahui Negara mana yang Siwon dan Yoona tuju, mungkin ia bisa menyusul mereka dan meminta Yoona kembali. Ia sengaja datang cepat agar bisa bertemu dengan tuan Im sebelum beliau berangkat ke kantor.
Donghae memencet bel pagar rumah tuan Im, tak lama kemudian pagar terbuka. Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah tuan Im  dan menghampiri Donghae.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Donghae lalu membungkukkan badannya pada wanita yang sudah ia kenal tersebut. Ia adalah kepala pelayan dirumah tuan Im. Wanita itu agak kaget melihat penampilan Donghae yang agak berantakan. Wajah Donghae kini telah ditumbuh bulu-bulu halus yang masih sangat tipis namun telah membuat wajah Donghae berbeda dari biasanya yang selalu bersih dan memperhatikan penampilannya. Ia maklum karena ia tahu bahwa akhir-akhir ini Donghae banyak masalah
“ Annyeonghaseyo Tuan Lee. Tumben pagi-pagi sekali anda kesini.” Ucap wanita itu lembut.
“ Saya ingin menemui tuan Im, apakah beliau belum berangkat ke kantor? Tanya Donghae.
Wanita yang sedari tadi tersenyum tiba-tiba berubah murung.
“ Maaf tuan Lee. Apakah tujuan anda menemui tuan Im untuk menanyakan keberadaan nona Yoona?” Tanya wanita itu. Donghae yang memang mempunyai tujuan seperti itu langsung menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.
“ Begini tuan Lee, sejak tuan Siwon dan nona Yoona keluar negeri, Tuan Im memutuskan pindah ke Kanada untuk mengurus perusahannya yang ada disana.”
“ Mwo?” sepatah kata yang menunjukkan rasa kaget dan ketidakpercayaan Donghae pada ucapan wanita yang ada di depannya. ia tidak menyangka bahwa Tuan Im juga akan meninggalkan Korea.
“ Tapi… apakah ahjumma tahu ke Negara mana Siwon dan Yoona pergi?” Tanya Donghae penuh harapan agar orang di depannya ini menganggukkan kepala dan mengiyakan pertanyaan Donghae.
Namun, tak sesuai harapan Donghae, wanita itu menggelengkan kepalanya.
“ maaf Tuan, saya tidak tahu kemana mereka pergi. Hanya tuan Im yang tahu, bahkan Tuan Im sendiri tidak memberitahukan kami alamatnya di Kanada.” Ucapan wanita itu. Sekali lagi, semuah harapan Donghae untuk membawa Yoona kembali harus pupus. Satu-satunya orang yang mengetahui keberadaan Yoona pun pergi entah kemana.
**********************
Sudah beberapa kali Yuri menabrak orang yang sedang berjalan di depannya, langkahnya terasa berat menyusuri jalan yang tiap hari ia lewati, ia memandang jalan di depannya namun pikirannya tak berada disitu. Dengan berat hati ia membuka pintu rumah yang sedari dulu ia, ibu tempati. Ia masuk kedalam ruangan itu dan terduduk lemas di sofa. Ia kemudian mengeluarkan sebuah surat yang menyatakan bahwa di dalam perutnya telah hadir sebuah kehidupan. Kebanyakan wanita pasti akan bahagia jika mengetahui bahwa dirinya mengandung, namun tidak untuk Yuri, hal ini adalah sebuah kesalahan besar. Kehamilannya adalah sebuah malapetaka baginya. Ia memandang lagi surat tersebut. Perlahan air matanya jatuh bercucuran membaca kalimat demi kalimat yang ada dalam surat tersebut. Jika orang yang membuat Yuri mengandung berada disampingnya atau paling tidak mengiyakan untuk bertanggung jawab, mungkin perasaannya tidak sehancur ini. Tiba-tiba ia merasa mual dan segera berlari ke kamar mandi meninggalkan surat keterangan dokter begitu saja diatas meja tamu.
Mobil donghae berhenti tepat di depan rumah yang ditempati Yuri. ia langsung masuk kerumah itu karena ingin bertemu dengan Yuri yang sudah beberapa hari ini tidak pernah ia temui.
“ Yuri-ah.” Ucap Donghae seketika masuk ke ruang tamu rumah itu. Tak ada jawaban. Dilihatnya tas Yuri masih berada diatas sofa. Ia lalu tertarik untuk melihat sebuah surat yang tergeletak diatas meja. Ia lalu membaca dan memahami kata demi kata dalam surat itu. Sesaat kemudian Donghae merasakan petir menyambar hatinya (?), matanya membesar untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah membaca. Tangannya bergetar mencengkram kuat surat itu. Tiba-tiba ia mendengar seseorang sedang kesakitan atau mungkin suara orang yang sedang muntah di kamar mandi. Donghae lalu berlari ke kamar mandi dan mendapatkan Yuri yang tengah susah payah mual dan muntah.
“ Yuri-ah, apa yang terjadi padamu?” Tanya Donghae yang kemudian memegang pundak Yuri dan menyingkirkan rambut Yuri yang menghalangin Yuri sedari tadi untuk muntah. Donghae yang melihat Yuri seperti ini semakin yakin akan kebenaran surat yang ia baca.
Yuri belum menjawab apa-apa karena masih mual-muntah, dalam hatinya ia sangat kaget dengan kedatangan Donghae yang tiba-tiba di waktu yang sangat tidak tepat.
“ kau sudah baikan?” Tanya Donghae dengan wajah masih khawatir.
“ Aku baik-baik saja oppa.” Jawab Yuri lirih.
Donghae menuntun Yuri ke sofa ruang tamu. Setelah mereka duduk, Donghae mengambil kertas yang tadi ia baca.
“ Yuri-ah, jelaskan pada oppa tentang ini.” Donghae menunjukkan surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Yuri positif hamil.
Yuri langsung tertunduk dan menagis.
“ Yuri-ah, bicaralah pada oppa.” Pinta Donghae namun masih dengan nada lembut.
Yuri tetap tertunduk dan menangis, Donghae yang tidak tahan melihat Yuri menangis lalu memeluk Yuri.
“ Yuri-ah, katakan pada oppa apa yang terjadi.” Pinta Donghae lagi.
Yuri lalu melepas pelukan Donghae. Donghae kemudian menghapus air mata yang mengalir di pipi Yuri.
“ Oppa, aku benar-benar menyesal. Maafkan aku oppa.” Ucap Yuri diiringi tangis.
“ Apa isi surat ini benar?” Tanya Donghae hati-hati. Walaupun ia sudah yakin namun ia tetap ingin mendengar langsung kebenarannya dari mulut Yuri.
Yuri menganggukkan kepalanya membenarkan isi surat itu. Seketika hati Donghae seakan tercabik-cabik. Rasanya Donghae ingin menagis setelah mendengar hal itu, namun air matanya seakan sudah kering. Tangannya bergetar hebat. Rahangnya mengeras tanda kemarahannya. Namun ia tidak melampiaskan kemarahannya pada Yuri. Ia lalu membelai lembut rambut Yuri.
Yuri yang mengira Donghae akan menumpahkan kemarahannya padanya kaget pada sikap kakaknya, bukannya menampar atau memarahi Yuri, Donghae malah bersikap lembut seperti biasanya, walaupun Yuri bisa melihat dalam raut muka Donghae kekecewaan yang begitu besar padanya.
“ Oppa, mengapa kau tidak memarahiku? Atau menamparku? Aku pantas menerima itu semua. Aku telah menodai keluarga kita.“
Donghae tersenyum mendengar perkataan Yuri.
“ Yuri-ah, oppa tidak akan melakukan hal seperti itu padamu. Kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah.” Donghae lalu memeluk Yuri. walaupun Yuri telah melakukan kesalahan, walaupun dalam hati Donghae ia berontak namun ia tak ingin melampiaskan kemarahan dan kekecewaannya pada Yuri. ia takut, sangat takut akan kehilangan orang yang dicintainya lagi.
“ katakan pada oppa, siapa yang melakukan hal ini padamu?”
Air mata Yuri kembali tumpah mendengar pertanyaan Donghae. Hatinya sangat sakit jika mengingat kejadian itu, juga orang yang melakukan hal itu padanya
Flashback
Yuri menginga-ingat password sebuah apartemen lalu memasukkannya, seketika pintu apartemen itu terbuka. ia bergegas memasuki apartemen itu dan didapatinya si tuan rumah tengah tidur di sofa, ia lalu menghampirinya.
“ Minho-ah, kenapa kau tidur disini? Disini dingin.” Tanya Yuri khawatir.
Minho lalu membuka matanya, betapa bahagianya ia mendapati Yuri berada di depannya.
“ Yuri, kau datang?” Ucap Minho pelan.
“ Kalau bukan kau yang menelpon dan mengatakan kalau kau sakit, aku tidak akan datang. Kau membuatku khawatir saja.” Ucap Yuri dengan nada khawatir, Minho tersenyum melihat ekspresi wajah Yuri. Yuri lalu meletakkan tangannya di kening Minho.
“ Kau panas.” Ucap Yuri.
“ Biarkan saja, nanti akan sembuh sendiri. Yang penting kau datang.” Perkataan Minho tentu saja membuat Yuri melayang, tapi biar bagaimanapun Minho harus minum obat, batin Yuri.
“ Mengapa kau berkata seperti itu? Sakit jika didiamkan bukannya sembuh malah bertambah parah.” Yuri lalu bangkit memeriksa kotak P3K di apartemen itu. Ia tersenyum saat menemukan obat yang ia cari. Yuri mengambil segelas air putih lalu mengantarkannya pada Minho.
“ Minumlah obat ini.” Yuri memberikan obat dan segelas air putih pada Minho. Minho hanya menuruti semua instruksi Yuri.
“ Kau pasti belum makan kan? Apakah kau punya bahan makanan? Tanya Yuri setelah memberikan obat pada Minho. Minho hanya mengangguk mengiyakan.
“ Kalau begitu, biar aku buatkan makanan untukmu.” Yuri segera beranjak dari tempat duduknya namun ditahan oleh Minho. Minho mengenggam erat tangan Yuri. Yuri kaget dengan aksi spontan Minho.
“ Ya, Minho-ah, aku ingin membuatkan makanan untukmu.” Ucap Yuri sambil mengerak-gerakkan tangannya supaya lepas dari genggaman Minho.
“ jangan tinggalkan aku Yuri, aku ingin kau disampingku saja.” Minho mempererat genggaman tangannya.
“ Tapi…” belum sempat Yuri melanjutkan kata-katanya, Minho sudah menarik Yuri kedalam pelukannya.
“ Yuri-ah, asal kau ada disisiku, aku akan sembuh.” Bisik Minho tepat ditelinga Yuri. Yuri bisa merasakan nafas Minho masuk kedalam telinganya.
“ Yuri-ah, jangan tinggalkan aku. Temani aku malam ini saja.” Ucap Minho lembut.
Yuri segera melepaskan pelukan Minho.
“ kita tidak seharusnya seperti ini.” Ucap Yuri kemudian agak menjauh dari Minho. Minho lalu memegang tangan Yuri mencoba menenangkannya.
“ Yuri-ah, aku ingin mengatakan hal yang selama ini aku pendam.” Minho diam sejenak.
“ Saranghae Yuri-ah.” Ucap Minho lembut. Yuri yang mendengar itu sangat kaget bercampur bahagia mendengar laki-laki yang dicintainya menyatakan cinta padanya.
“ Minho…” Ucap Yuri berkaca-kaca.
“ Aku tidak akan bisa hidup tanpamu, aku sangat mencintaimu.” Ucap Minho lalu menarik kembali Yuri kedalam pelukannya. Yuri tidak menolak.
“ Nado saranghae Minho-ah.” Ucap Yuri dalam pelukan Minho.
“ tetaplah disisiku mala mini.” Bisik Minho. Minho lalu melepaskan pelukannya dan beralih menatap Yuri dengan tatapan mautnya. Pipi Yuri memerah saat ditatap Minho.
Yuri yang sangat bahagia saat itu seketika melupakan semuanya, yang ada dalam pikirannya hanya Minho. Ia seakan terhipnotis oleh pernyataan cinta Minho, semua yang Minho lakukan padanya ia terima begitu saja.
“Yuri-ah, apapun yang terjadi padamu, percayalah aku akan tetap ada disampingmu.” Ucap Minho lembut.
Perlahan Minho mendekati bibir Yuri dan menciumnya, Yuri juga membalas ciuman Minho. Semakin lama-semakin panas dan….. (sensor)(sensor)
~~~~~~~~~
Yuri membelalakkan matanya melihat isi surat keterangan kesehatan dari Dokter. Dibacanya berulang ulang. Perasaannya tidak karuan, hancur dan sejenisnya.
“ Selamat, anda akan segera mempunyai anak.” Ucap dokter tersenyum.
Yuri hanya tersenyum kecut.
“ kenapa suami anda tidak menemani anda?” Yuri tersentak kaget mendengar ucapan Dokter. Apa yang harus ia jawab? Bagaimana bisa suaminya datang sedangkan menikah saja belum.
“ Oh, d..dia sedang si..buk.” Ucap Yuri terbata bata. Seandainya dokter ini tahu kalau ia tidak punya suami, pasti dokter ini tidak akan tersenyum seperti itu. Batin Yuri.
Yuri berjalan di koridor rumah sakit dengan langkah yang sangat berat. Ia sadar telah melakukan kesalah walaupun ia melakukannya bersama orang yang ia cintai, namun tidak sebelum ia menikah. Ia berpikir apa  yang akan ia katakan jika Donghae mengetahuinya. Satu-satunya orang yang harus ia beritahu terlebih dahulu adalah Minho. Ya, Minho telah berjanji akan bertanggung jawab. Pasti ia akan mengerti apa yang terjadi.
Yuri mengambil ponselnya dan menghubungi Minho. Berkali-kali ia mencoba namun tetap tak ada jawaban.
“ Sebaiknya aku langsung menemuinya di apartemennya saja. Pasti Minho ada disana.” Batin Yuri.
Yuri segera berlari keluar dari rumah sakit dan menahan sebuah Taxi, secepat kilat ia berada dalam taxi dan mengarahkan supir taxi itu menuju gedung apartemen Minho berada. Tak berapa lama kemudian, satu pesan masuk ke ponsel Yuri. Yuri segera membuka pesan tersebut setelah melihat siapa pengirimnya.
Mianhe Yuri-ah, mulai sekarang aku tidak bisa bersamamu lagi, aku akan pergi ke luar negeri untuk menjalankan karirku. aku harap kau bisa mengerti dan maaf karena tidak bisa menemui untuk yang terakhir kalinya. Aku tidak akan melupakan saat-saat bersamamu Yuri-ah. Saranghae.
Minho
Seketika air mata Yuri berjatuhan saat melihat pesan dari Minho. Hatinya sangat sakit membaca kata demi kata dari pesan Minho.
“ Agasshi, anda baik-baik saja?” Tanya supir taxi saat melihat Yuri yang tiba-tiba menagis.
“ nde gwaencanha ahjusshi.” Jawab Yuri yang langsung menegarkan dirinya saat ditanya, namun dalam hatinya ia sangat sakit. Yuri belum yakin Minho akan meninggalkannya jika ia belum mendatangi apartemen Minho. Taxi itu terus melaju sampai ia berhenti tepat di depan gedung apartemen Minho berada. Yuri segera berlari mendatangi apartemen Minho dan tanpa ia perintahkan, air matanya makin deras saat memasuki gedung apartemen tersebut.
Sesampainya di depan pintu apartemen Minho, Yuri mempersiapkan dirinya untuk berbicara dengan Minho. Perlahan ia menekan tombol untuk memasukkan password apartemen Minho yang diberitahukan Minho padanya. Namun diluar dugaan Yuri, password yang ia masukkan selalu salah, lagi dan lagi setiap Yuri mencoba memasukkan password yang sama, tetap saja hasilnya salah. Yuri tetap saja menekan tombol tombol tersebut dengan air mata yang membanjiri pipinya hingga akhirnya ia menyadari bahwa Minho benar benar meninggalkannya. Minho meninggalkan Yuri disaat ia sangat membutuhkannya.
End Flashback
**********************
Sudah dua hari Yuri hanya berdiam diri dalam kamarnya, ia sama sekali tidak tertarik untuk melakukan sebuah kegiatan. Kuliahnyapun ia tinggalkan. Yuri seakan tak perduli lagi dengan kehidupannya.
Yuri POV
Apa yang harus aku lakukan? Aku sama sekali tak tahu harus berbuat apa. Harusnya aku tak mempercayai kata-kata manismu. Aku sangat mempercayaimu, saking percayanya aku padamu, aku rela memberikan semua yang kumiliki, tapi ternyata aku salah Kau tak ada bedanya dengan laki-laki yang ada di club malam. Kau datang tiba-tiba dan merubah hidupku. Kau membuatku mersakan cinta namun disaat aku baru saja mersakannya, kau pergi begitu saja meninggalkan aku sendiri yang harus menanggung penderitaan cintamu. Minho. . . . non baboya. . . .
Walaupun aku berteriak seperti ini kau tidak akan mendengarnya. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan?
End Yuri POV
Yuri kembali menangis sendiri dalam kamarnya. ia tak sanggup menahan air matanya yang setiap saat selalu mengalir di pipinya.
Donghae yang sedari tadi melihat Yuri menangis merasakan pilu dalam hatinya. Tanpa ditanya hati Donghae begitu sakit melihat Yuri frustasi
Donghae mendekati Yuri dan memegang pundaknya.
“ Yuri-ah, makanlah walau sedikit. Jangan sampai kau sakit.” Ucap Donghae dengan senyum termanisnya untuk Yuri.
Yuri hanya diam dan tak bergeming. Ia sama sekali tak merespon perkataan Donghae
“ Yuri-ah kau harus makan, setidaknya kau juga harus memberi makan anakmu kan.” Ucap Donghae lagi. Mendengar perkataan Donghae, hati Yuri seakan bergetar. Benar kata Donghae, ia tidak sama lagi dengan Yuri sebelumnya, di dalam perutnya ada kehidupan. Namun ia sama sekali tak menginginkan untuk mengandung anak walaupun anak dari orang yang dicintainya sebelum menikah.
Hati Donghae sangat sakit melihat Yuri seperti ini. Ia ingin sekali menemui Minho dan meremukkan tulangnya. Ia sangat marah pada laki-laki itu.
“Tuhan, aku tak sanggup melihat Yuri seperti ini. Aku ingin  sekali meremukkan tulang laki laki yang telah membuat dongsaengku kehilangan semangat hidupnya. seperti inikah rasa sakitnya? Seperti inikah rasa sakit seorang kakak jika adiknya dilukai orang lain? Seperti inikah sakitnya hati Siwon saat aku menghianati Yoona?” Batin Donghae.
“ makannya oppa taruh disini saja, setelah oppa pulang, makanan ini sudah harus habis. Arachi!” Donghae mebelai rambut Yuri sebentar kemudian meninggalkan ruangan kamar Yuri. Namun sebelum Dongghae beranjak, tangan Donghae tiba-tiba ditahan oleh Yuri.
“ Oppa…Mianhe…Mianhe…” Ucap Yuri sambi menangis. Donghae kemudian memeluk Yuri dan membelai rambutnya.
“ Mianhe telah membuatmu menambah penderitaan oppa, mianhe telah menambah masalah yang terjadi di keluarga kita.” Ucap Yuri dalam pelukan Donghae.
“ Sudahlah Yuri. Tidak ada yang perlu disalahkan. Kau tetaplah Yuri, adikku yang sangat kusayangi.” Donghae lalu melepaskan pelukannya kemudian memegang wajah Yuri dan menghapus air matanya.
“ Lihatlah, kau jelek kalau menangis.” Donghae tersenyum mengucapkannya.
“ Jangan lupa makan ya, oppa pergi sebentar.” Donghae kemudian beranjak meninggalkan kamar Yuri.
Yuri memandang kepergian Donghae sampai Donghae tak terlihat lagi. Yuri sama sekali tak menyentuh makanan yang Donghae bawa untuknya.
“ Aku tidak sanggup menanggung penderitaan ini sendiri. Aku juga tidak akan sanggup untuk merawat anak ini jika ia lahir nanti. Bagaimana kalau ia menanyakan tentang ayahnya? Aku sungguh tidak sanggup. Apa sebaiknya aku gugurkan saja kandungan ini? Ah, tapi sama saja aku menghilangkan sebuah kehidupan. Oh tuhan apa yang harus aku lakukan.”
****************
Donghae berjalan menyusuri koridor sebuah kantor yang sudah tidak asing lagi baginya. Ia akhirnya menginjakkan kakinya di kantor tempatnya bekerja setelah berhari-hari meninggalkan pekerjaannya itu. Ia masih dengan langkah yang agak berat membuka ruangan kantornya, namun betapa terkejutnya ia tidak lagi menemukan barang-barangnya di dalam. Semuanya telah ditata ulang dan ia tak menemukan satupun barangnya di dalam ruangan tempatnya bekerja. Ia lalu menghadap ke direkturnya untuk menanyakan hal yang terjadi. Belum sempat ia memasuki ruangan direktur, ia segera dicegah oleh sekretaris direktur perusahaan.
“ Tuan Lee Donghae, saya ingin memberitahukan sesuatu pada anda.” Ucap sekretaris itu dengan wajah agak murung.
“ Saya juga ingin menanyakan sesuatu pada anda. Mengapa ruangan saya didekorasi ulang tanpa sepengetahuan saya?”
Sekretaris itu menundukkan wajahnya sejenak lalu mengambil nafas panjang, tampaknya ia berat mengatakan sesuatu pada Donghae.
“ Maaf Tuan saya terlambat memberitahukan hal ini pada anda. Sejak kerjasama perusahaan kita dengan perusahaan Lohas batal, perusahaan kehilangan beberapa proyek dan mengalami kerugian besar. Anda sebagai yang bertanggung jawab atas keberhasilan kerjasama itu dianggap telah gagal dan menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Akhir-akhir ini tuan direktur mencari anda untuk bicara namun anda menghilang. Tuan direktur sangat marah dan memecat anda dari perusahaan.”
Donghae hanya diam mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut sekretaris. Ia tidak percaya telah kehilangan pekerjaan yang sudah menjadi impian ayahnya juga impiannya sejak kecil. Hatinya sangat sakit mendengar pemecatannya yang bisa dibilang tidak terhormat.
“ Maafkan saya Tuan, saya tidak dapat berbuat apa-apa untuk anda.” Ucap seketaris itu sambil memegang pundak Donghae. Donghae hanya diam, ingin rasanya ia menagis dengan kenyataan yang ia hadapi, namun air matanya enggan mengalir dipipinya. Mata Donghae memerah karena perasaan sedih yang mendalam.
“ Apa yang sudah aku lakukan? Aku telah mengecewakan ayah dan keluargaku.” Batin Donghae.
“ barang-barang anda telah kami kirim ke alamat anda tuan.” Ucap sekretaris itu pada Donghae. Sementara Donghae seakan tak lagi mendengar perkataan sekretaris itu. Ia kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kantor itu dengan perasaan yang hancur.
Tanpa Donghae sadari, seseorang telah mendengar pembicaraan dirinya dan sekretaris perusahaan. Ia mengetahiu semua isi pembicaraan itu.
“ Jadi Lee Donghae dipecat? Aku tidak menyangka ia akan sehancur ini. Lalu bagaimana dengan Yuri? Apakah aku tega meninggalkannya dalam keadaan mengandung anakku? Tidak. Aku bukan lelaki pengecut. Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku.”
*****************************
“ Aku dengar Lee Donghae dipecat dari pekerjaannya. Apakah itu benar?” Tanya Leeteuk pada Minho yang baru saja tiba dirumah.
“ Benar Hyung.” Jawab Minho datar.
“ Hahahaha. . . Lee Donghae yang hebat itu akhirnya hancur. Tapi aku belum puas sebelum ia kehilangan semua orang yang dicintainya.”
Sontak ucapan Leeteuk membuat mata Minho mebelalak
“ Apa maksud Hyung?” Tanya Minho panik.
“ Aku ingin semua orang yang dicintai Lee Donghae pergi meninggalkannya. Ibunya, istrinya dan sekarang tinggal satu orang yang harus pergi. Adik Lee Donghae.”
Ucapan Leeteuk terdengar petir di telinga Minho. Ia tidak menyangka kakanya akan sejahat ini, terlebih pada Yuri yang dicintai Minho.
“ apakah Hyung masih ingin menghancurkan Lee Donghae? Apakah Hyung tau seberapa hancurnya Lee Donghae sekarang?”
“ Ha?” Leeteuk menunjukkan wajah yang seakan mengatakan “ Apa maksudmu? Mengapa kau berkata seperti itu?”
Minho menangkap ekspresi tidak senang Leeteuk. Ia pun agak risih dengan suasana seperti ini.
“ Aku pikir Hyung tidak perlu membuang-buang tenaga untuk melakukan itu.” Ucap Minho
“ Cih, apakah kau marah jika aku melakukan sesuatu pada Yuri?” Leeteuk mentap Minho disertai senyum Evilnya. Minho yang mendengarnya terlihat kaget dengan perkataan Leeteuk.
“ Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu padaku. Kau menyukai adik Lee Donghae kan?” Ucap Leeteuk marah pada Minho
“ Hyung. . . “ Minho sangat kaget mendengar ucapan Leeteuk. Memang benar apa yang dikatakan Leeteuk. Ia menyukai Yuri.
“ Kau menyukai orang yang tidak tepat Minho-ah. Kau menyukai orang yang telah menghancurkan keluarga kita. Aku tidak menyangka kau akan selemah itu.” Lagi-lagi Leeteuk menampakkan senyum evilnya pada Minho. Minho hanya diam mendengar ucapan yang keluar dari mulut kakaknya itu.
“ Aku tidak akan membiarkan ini terus berlanjut. Aku tidak ingin kau berada dalam tipu daya perempuan penggoda itu.”
“Perempuan Penggoda?” Batin Minho. Seketika hatinya seakan terbakar mendengar ucapan Leeteuk. Ia menatap Leeteuk tajam.
“ Perempuan penggoda itu harus dilenyapkan.” Lanjut Leeteuk.
“ Hyung. . .” Mata Minho memerah mendengar kata demi kata yang Leeteuk ucapkan.
Leeteuk tahu apa yang Minho rasakan. Ia ingin membuktikan apakah Minho betul-betul menyukai Yuri. oleh karena itu Ia sengaja memanas-manasi Minho. Ia balik menatap Minho yang juga menatapnya dengan tatapan menakutkan.
“ Aku pikir kata perempuan penggoda masih terhormat untuknya. Bagaimana kalau perempuan jalang.” Leeteuk tersenyum evil mengucapkan kalimat itu. Ia menangkap kemarahan dalam hati Minho yang sedari tadi menatapnya seakan ingin menerkamnya.
“ Kenapa? Kau marah aku menyebutnya seperti itu? Aku rasa itu belum cocok untuk perempuan yang sudah tidur dengan laki-laki yang bukan suaminya.” Leeteuk memandang Minho dengan tatapan “aku tahu apa yang sudah kau lakukan dengan Yuri.”
Perkataan Leeteuk membuat Minho kaget luar biasa. Ia sadar bahwa Leeteuk tahu apa yang telah dilakukannya dengan Yuri. tapi pertanyaannya adalah Bagaimana Leeteuk tahu bahwa ia telah melakukan hal yang tidak pantas dengan Yuri.
Ekspresi wajah Leeteuk berubah menakutkan. Ia menatap Minho dengan penuh kemarahan.
“ kau tahu bahwa kata-kata itu belum cocok untuknya kan? Apakah aku harus menyebutnya pelacur? Mendengar ucapan Leeteuk, hati Minho seakan meledak tak mampu lagi menahan kemarah dalam hatinya. Walau bagaimanapun ia akan sangat marah jika mendengar orang yang menghina orang yang dicintainya. Minho beranjak dari tempatnya dan menghambur ke arah Leeteuk lalu menghujaninya dengan pukulan bertubi-tubi. Ia tidak tahan lagi mendengar ucapan Leeteuk. Namun Leeteuk tak tinggal diam, ia membalas pukulan Minho dengan hal yang sama. Terjadilah pertarungan(?) sengit antara dua orang yang bersaudara itu. Di tengah pertarungan keduanya, tba-tiba Seohyun datang dan shock dengan apa yang terjadi. Seohyun dengan sekuat tenaga berusaha melerah kedua orang yang bertikai itu.
“ Leeteuk oppa, Minho oppa apa yang kalian lakukan.” Teriak Seohyun histeris. Tanpa ia sadari air matanya mengalir deras. Ia berusaha dengan kekuatannya untuk menghentikan kedua oppanya, namun Leeteuk dan Minho mengabaikan Seohyun yang berusaha menghentikan mereka.
“ Oppa hentikan…”
Plakk… sebuah pukulan nyasar mendarat di pipi Seohyun (Kasian banget eonniku ini)
“ Akh…” Seohyun terjatuh setelah tak sengaja ditampar oleh Leeteuk. Leeteuk dan Minho yang melihat hal tersebut sontak menghentikan perkelahian mereka. Leeteuk segera menghampiri Seohyun yang terjatuh.
“ Seohyun-ah, Gwaencanha?” Tanya Leeeteuk panic.
“ Gwaencanha oppa.” Ucap Seohyun walaupun ia merasakan sakit luar biasa di pipinya.
Minho hanya berdiri melihat kejadian itu. Ia tak tahu harus bergerak.
Leeteuk menatap Minho yang hanya berdiri dengan tatapan tajam. Ia lalu berdiri dan menggenggam kuat kerah baju Minho.
“Oppa…” Seohyun yang masih kesakitan berusaha menahan Leeteuk namun kekuatannya tak sebanding. Ia tak ingin melihat perkelahian lagi.
“ Lihat apa yang telah kau lakukan? Apakah kau lebih suka menyakiti saudaramu sendiri dan memilih pelacur itu.” Ucap Leeteuk yang setengah berteriak di depan wajah Minho sambil mencengkram kuat kerah baju Minho.
“ Benar. . . apa yang Hyung katakana benar. Aku mencintai Yuri.” Minho berteriak di depan wajah Leeteuk yang mencengkram kerah bajunya, mata Leeteuk sedikit membesar mendengar perkataan Minho. Seohyun yang juga mendengar perkataan Minho tak kalah kagetnya.
“ Tak sepantasnya Hyung menghina wanita yang aku cintai.”
Bukkk. . .  sebuah pukulan keras mendarat di wajah Minho. Leeteuk melayangkan pukulannya setelah mendengar perkataan Minho. Ia seakan tak percaya Minho akan berani mengatakan hal seperti itu.
“ Oppa.. andwae..” Teriak Seouhyun sambil merangkul Leeteuk untuk menahannya memukul Minho lagi.
“ Berani-beraninya kau mengatakan bahwa kau mencintai wanita itu. Apa kau lupa, di adalah adik Lee Donghae, orang yang telah menghancurkan keluarga kita. Kau sudah gila.” Ucap leeteuk berapi api.
Minho melap darah disudut bibirnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada Leeteuk. Matanya memerah menahan air matanya.
“ Terserah Hyung mengatakan aku sudah gila. Aku mencintai Yuri, adik Lee Donghae orang yang telah menghancurkan keluarga kita. Aku tidak peduli Yuri adik Lee Donghae, bahkan jika ia pembunuh aku tidak peduli.”
“ Minho!!!!!” Leeteuk berteriak dengan penuh kemarahan pada Minho.
“ Oppa. . . apa yang oppa katakan?” Ucap Seohyun yang berurai air mata pada Minho.
Minho bangkit dari tempatnya tadi. Ia berdiri di depan Leeteuk dan Seohyun.
“ Kalo Hyung membenci Yuri, berarti Hyung membenciku juga. Aku tidak akan tinggal diam melihat Hyung menyakiti Yuri. kalo memang Hyung tidak menyukai hubungan kami, aku akan membawa Yuri pergi jauh dari pandangan Hyung.” Ucap Minho
“ Apa yang kau katakan? Kau mau menghianati keluarga kita? Kau sudah benar-benar dibuat gila oleh wanita itu.”
“ Aku akan lebih gila jika terus mendengar rencana rencana gila hyung untuk menghancurkan Lee Donghae.”
“ Oppa, mengapa kau berkata seperti itu?” Ucap Seohyun.
“ Seohyun-ah, kau tidak usah berpura-pura. Kau juga sebenarnya sudah lelah dengan semua ini kan?” Minho balik bertanya pada Seohyun yang tentu saja langsung kaget mendengar ucapan Minho. Seohyun hanya diam tak berani berkata lagi, apalagi di depan Leeteuk.
“ Geurae. Kalau kau memang mencintai wanita itu, apa lagi yang kau lakukan disini. Pergi sana.” Ucap Leeteuk dengan nada penuh kemarahan.
Seohyun membelalakkan matanya mendengar ucapan Leeteuk.
“ Oppa andwae.” Ucap Seohyun sampil menatap Leeteuk.
“ Pergi sana, tinggalkan aku dan Seohyun. Jika kau pergi itu berarti  Kau bukan bagian dari keluarga ini lagi. Kau lebih memilih wanita itu dibanding kami keluargamu sendiri.”
“ Minho oppa..” Seohyun beralih menatap Minho dengan tatapan “ Jangan lakukan itu oppa” air mata seohyun tak hentinya megalir.
Minho terdiam sejenak. Matanya memerah, rahangnya mengeras, tangannya mengepal tanda kemarahan dalam hatinya. Ia  lalu memandang Seohyun.
Seohyun menghambur memeluk Minho. Ia menangis dalam pelukan Minho.
“ Oppa, andwae, jangan tinggalkan aku.” Seohyun terus menangis.
“ Seohyun-ah, mianhe.” Minho lalu melepas pelukan Seohyun. Ia menatap wajah Seohyun lalu menghapus air matanya. Minho kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Seohyun mencoba menahan kepergian Minho, namun ia sendiri dengan cepat dihentikan oleh Leeteuk. Leeteuk sendiri tak menyangka bahwa Minho akan melakukan hal sejauh itu. Dalam hatinya ia merasa pilu.
Seohyun hanya bisa menagis memandang kepergian Minho. Air matanya semakin deras membanjiri pipinya.
Disisi lain Minho terus melangkahkan kakinya menjauhi rumahnya. Walaupun dalam hatinya juga pilu meninggalkan Seohyun dan Leeteuk namun ia tidak menyesal. Ia ingin segera menemui Yuri.
**************************
Dalam sebuah Bus, Yuri duduk di salah satu kursinya. Ia memikirkan banyak hal, memikirkan masa depannya nanti. Ia masih ragu dengan tindakan yang akan diambilnya. Namun ia juga tak tahu bagaimana ia kedepannya jika terus bertahan dengan keadaan seperti sekarang. Ia terus meyakinkan dirinya dengan tindakan yang akan diambilnya.
Bus yang ditumpangi Yuri berhenti di depan sebuah bangunan yang sudah agak tua. Ia membaca tulisan di selembar kertas untuk mencocokkannya dengan Tulisan yang ada di bangunan tersebut. Setelah memastikan alamatnya benar, Yuri melangkahkan kainya memasuki bangunan di depannya walaupun dengan langkah yang sangat berat.
“Oh, nona Yuri, anda sudah sampai?” Ucap seorang wanita dengan pakaian perawat. Yuri hanya tersenyum pada wanita itu. Yuri kemudian memandang sekelilingnya. Ruangan yang tampak seperti ruangan dirumah sakit, namun lebih sederhana.
Sementara itu…
“ Praktek? Dr. Kim Heechul? Untuk apa Yuri mendatangi tempat seperti ini? Ucap Minho setelah melihat bangunan di depannya. Tanpa sepengetahuan Yuri,  Minho mengikutinya sedari tadi.
Minho berpikir sejenak tentang tujuan Yuri mendatangi tempat praktek seorang dokter yang berada di tempat yang jauh dari keramaian. Tiba-tiba matanya mebesar, ia menemukan jawaban dari pertanyaannya.
“ Jangan-jangan Yuri ingin. . . .Maldo andwae. . .” Minho langsung berlari memasuki bangunan itu untuk menghentikan apa yang hendak dilakukan oleh Yuri.
@ruangan dokter.
“Nona Yuri, apa anda yakin akan menggugurkan kandungan anda?” Tanya dokter  pada Yuri. Yuri terdiam sejenak. Ia lalu mengambil nafas karena merasa berat untuk menjawab pertanyaan dokter.
“ Aku yakin dokter. Aku yakin ingin menggugurkan kandungan ini.” Ucap Yuri lirih. Ia mencoba menahan air mata yang hendak mengalir di pipinya.
“ Apa anda tidak ingin memikirkannya lagi?” Tanya dokter Heechul lagi dengan nada lembut.
Mata Yuri berkaca-kaca. Walaupun dalam hatinya masih ragu untuk bertindak, tapi ia yakin bahwa ini adalah pilihan terakhirnya.
“ Tidak Dok, aku sudah memikirkannya baik-baik. Aku tidak akan menyesal melakukan hal ini.” Ucap Yuri.
“ Baiklah kalau begitu nona Yuri. silahkan. . . .” perkataan dokter terputus karena suara pintu yang dibuka secara paksa. Yuri dan dokter langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang didobrak itu.
“ Andwae!!! Hentikan semua ini.” Ucap Minho yang tiba-tiba datang mendobrak pintu.
Dokter dan Yuri sangat kaget melihat Minho yang tiba-tiba datang. Yuri sendiri sangat shock melihat kehadiran Minho.
“ Minho?” Ucap Yuri dengan nada kaget.
“ Yuri-ah.” Minho langsung memeluk Yuri. Yuri hanya diam dengan perlakuan Minho. Jujur ia sangat rindu dengan pelukan Minho.
“ Yuri-ah, andwae. Jangan lakukan ini. Jangan gugurkan anak kita.” Ucap Minho sambil memeluk Yuri.
“Anak kita? Darimana Minho tahu kalau aku mengandung anaknya?” Batin Yuri.
“ Yuri-ah Mianhe. Selama ini aku sudah tidak berada disampingmu.” Ucap Minho lagi.
Minho lalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah Yuri.
“Aku pikir kau akan meninggalkanku.” Ucap yuri
“ Tidak Yuri, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Jadi jangan gugurkan kandunganmu.”
“ Minho-ah.”
“ Aku akan bertanggungjawab Yuri-ah.” Ucap Minho yang seketika membuat Yuri menitikan air mata kebahagiaannya. Minho lalu kembali memeluk erat Yuri seakan tak mau melepaskannya.
******************
Sebuah taxi melaju di tengah jalanan kota Seoul yang ramai. Minho dan Yuri berada di dalamnya, namun Yuri tak tahu kemana taxi itu akan membawanya. Ia hanya mengikuti Minho. Namun ia sedikit tenang karena Minho mengenggam erat tangannya.
“Minho, kita akan kemana?” Tanya Yuri bingung.
“ Aku akan membawamu pergi dari orang-orang yang tak menyukai hubungan kita.” Ucap Minho
Yuri sedikit kaget dengan perkataan Minho. Ia lalu menatap Minho. Minho lalu menatap Yuri balik.
“ Yuri-ah, tinggal di Korea tidak aman untuk kita. Tidak ada orang yang aku takuti selama aku bersamamu, namun Leeteuk Hyung tak akan begitu saja melepaskan aku.”
“ Apa maksudmu?” Tanya Yuri bingung
“ Aku sudah mempersiapkan tiket untuk ke Taiwan. Kita akan hidup disana Yuri. tidak akan ada lagi orang yang menghancurkan kebahagiaan kita.” Ucap Minho sambil tersenyum pada Yuri.
Yuri juga terseenyum mendengar ucapan Minho. Ia tak menyangka Minho akan kembali padanya dan mengatakan hal ini. Namun senyumnya tba-tiba sirna saat ia mengingat Donghae.
“ Tapi aku belum memberitahu Donghae oppa.” Ucap yuri dengan nada khawatir.
Minho sedikit menghela nafas.
“ Aku juga ingin menemuinya dan meminta maaf pada Donghae hyung, Tapi Tidak ada lagi waktu untuk menemuinya, pesawatnya akan berangkat sebentar lagi.” Ucap Minho.
Yuri menagis mendengar ucapan Minho. Ia sangat ingin menemui Donghae untuk berpamitan sebelum ia pergi untuk waktu yang ia sendiri tidak tahu sampai kapan ia akan kembali. Air matanya terus mengalir.
Minho yang melihat hal itu langsung memeluk Yuri untuk menenagkannya. Ia membelai lembut rambut Yuri
“ Ini semua untuk kebaikan kita Yuri-ah.” Ucap Minho. Yuri hanya bisa menangis dalam pelukan Minho. Taxi yang mereka tumpangi pun perlahan menjauh dari kota Seoul, meninggalkan Seoul bersamaan dengan matahari yang menyinar langitnya di senja hari.
***************
Donghae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia terus memandangi jalanan di depannya. matanya mulai memerah tanda ia menahan air matanya agar tak jatuh memnasahi pipinya. Ia lalu memandang sebuah hiasan mobil yang ada di depannya. hiasan yang tampak seperti bingkai foto namun beberbentuk rusa ukuran mini. Dalam bingkai itu terpajang foto dirinya dan Yoona. Ia menatap foto itu sejenak. Matanya semakin memerah.
Donghae POV
Mengapa kau terus terenyum padaku saat aku menangis? Apakah kau menyukainya? Apakah kau suka melihat aku sehancur sekarang? Kau pernah mengatakan bahwa kau akan selalu ada disampingku? Tapi sekarang, dimana kau? Bahkan kau pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun padaku. Jika saja aku mengetahui dimana sekarang kau berada, aku akan segera membawamu kembali Yoong. Tidakkah kau melihat betapa aku membutuhkanmu disampingku sekarang? Aku bahkan tak bisa menahan air mataku jatuh, kau telah membuatku menagis begitu banyak Yoong…
End Donghae Pov
Donghae terus mengemudikan mobilnya menuju rumahnya dengan perasaan hancur karena ditimpa masalah yang seakan tidak ada hentinya. Tak lama kemudian mobil Dnghae berhenti tepat di depan rumahnya. Ia segera menghilangkan bekas air matanya dan berjalan memasuki rumahnya. Tak lupa ia membawa kantong yang berisi makanan yang sengaja ia beli untuk Yuri.
“ Yuri oppa pulang.” Ucap Donghae seketika memasuki rumahnya. Tak ada jawaban.
“ Yuri. . .” Donghae terus memanggil nama Yuri namun tetap tak ada yang menjawab. Ia lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Yuri namun Donghae tak menemukan sosok Yuri. Donghae mulai resah.
“ Kemana Yuri?” Ucap Donghae sendiri.
Donghae terus mencari sekeliling rumah namun tetap tak menemukan Yuri.
“ Tak biasanya ia meninggalkan rumah tanpa memberitahuku, apalagi sekarang mulai gelap.” Perasaan khawatir mulai bermunculan di hati Donghae.
Tiba-tiba ponsel Donghae berdering. Sebuah nomor baru menelpon di ponselnya. ia lalu menjawab telepon itu segera.
“ Yoboseyo? “ Sapa Donghae.
“ Yoboseyo. Donghae-ssi?” Terdengar suara seorang pria di ujung telepon.
“ Nde. Siapa ini?” Tanya Donghae.
“ Yoona-ssi. . . aku tahu keberadaannya sekarang.”
“ Mwo?????” Seketika Donghae terkejut mendengar perkataan orang yang berbicara di telepon.
“ Ya, aku tahu dimana dia berada. Jika kau ingin mengetahuinya, datanglah ke L Apartement Ilsan Shiks. Sekarang.”
“Nde? Yoboseyo. . . siapa kau? Yob. . . .” Telepon itu telah diputus oleh orang yang menelpon Donghae. Donghae menatap ponselnya sejenak. Ia masih penasaran pada orang yang menelponnya.
“ Dia mengatakan kalau dia mengetahui keberadaan Yoona? Tapi siapa dia?” Donghae bertanya-tanya sendiri.
“ L apartement Ilsan? Ah..Mungkin dia benar-benar mengetahui keberadaan Yoona.” Donghae segera meninggalkan rumahnya dan bergegas ke mobilnya. Dengan cepat ia mengemudikan mobilnya menuju tempat yang diberitahukan oleh penelpon yang tidak ia ketahui siapa.
Donghae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin segera bertemu dengan orang yang menelponnya dan menanyakan keberadaan Yoona. Walaupun ia tidak tahu siapa penelpon itu, namun karena dia penelpon mengatakan bahwa dia mengetahiu dimana Yoona berada, maka Donghae tanpa berpikir panjang segera bergegas menuju tempat itu. Dalam perjalanannya, Donghae terus memikirkan Yoona yang semakin membuatnya ingin segera tahu dimana ia berada. Donghae terus menambah kecepatan mobilnya sehingga berada pada kecepatan diatas batas normal. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponselnya. dengan tetap berkonsentrasi pada jalan di depannya, Donghae membuka pesan yang baru masuk ke ponselnya. Donghae terkejut melihat isi pesan dan pengirim pesan tersebut.

“ Oppa, mianhe karena selama ini aku sudah menyusahkanmu. Mianhe karena aku tidak berpamitan langsung padamu. Tapi, aku harus meninggalkan Korea oppa. Oppa tidak usah khawatir karena aku bersama Minho. Minho berjanji akan bertanggungjawab. Kami akan bahagia hidup bersama di Taiwan, jadi oppa tidak usah cemas.  Begitu kami sudah sampai disana, aku akan segera memberitahukan alamat kami. Jaga dirimu baik-baik ya oppa. Saranghae .”
Yuri.
Donghae membaca berulang-ulang isi pesan yang masuk ke ponselnya. ia membaca setiap kata dengan seksama seakan ia tak percaya pada isi pesan yang dibacanya. Mata Donghae kembali memerah melihat isi pesan itu. Donghae terus mengalihkan pandangannya pada ponselnya .Kini Donghae tidak lagi berkonsentrasi pada jalan di depannya. Mobil Donghae terus melaju pada kecepatan tinggi. Karena tidak berkonsentrasi mengemudi, Mobil Donghae sedikit keluar dari jalur dan Donghae tidak melihat truk besar yang ada di depannya. jarak antara mobil Donghae dan truk itupun semakin mendekat, namun Donghae masih belum menyadarinya. Saat kedua jarak mobil itu sangat dekat, truk itu membunyikan klaksonnya yang mengeluarkan suara sangat besar. Barulah Donghae menyadari bahwa ia sudah keluar jalur dan akan menabrak truk. Donghae segera membanting stir mobilnya sekuat tenaga untuk menghindari truk di depannya namun terlambat.
Brukkkk(?)(Suara tabrakan mobilnya Hae oppa ma truk)
Mobil Donghae menabrak truk besar yang ada di depannya. Truk itupun kehilangan arah dan menabrak markah jalan dan berada dalam posisi membentuk palang di tengah jalan. karena kalah ukuran, mobil Donghae pun terlempar, terguling-guling hingga terpental ke sebuah jurang yang tak terlalu dalam. Beruntung mobil Donghae tidak meledak. Namun Donghae yang berada dalam mobil itu sudah merenggang nyawa.
*****************
Kok saia merasa kejam banget ya ma Hae oppa. Oppa mianhe… tapi tidak apa-apa, memang begitulah seharusnya…Hohohoho…*author kejam*. Bagi yang setuju kalo author kejam ma Haeppa, coment yuk!^^ dan bagi yang setuju kalo FF ini harus dilanjutin, coment dong! *loh, emangnya kaga’ dilanjutin?? Ayo lempari author*

Trackbacks & Pingbacks

Comments

  1. * lya_yoonhae says:

    Donghae oppanya jgn mati…
    Lanjutannya jgn lma” ya…

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  2. * nasya salsa says:

    Lanjuttttttttt thorrr !! Keren bgt ceritanyaaaa , donghae oppa nya jngan smpe meninggal ya 😦
    Buat happy end ya thor ! 😀

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  3. * princelee86 says:

    Wah ini FF udah tak tunggu lanjutannya dari lama, akhirnya lanjut juga ^^
    Sebenernya kenapa sih teuki oppa kok pengen balas dendam sama hae oppa? apa salah hae oppa sm keluarganya? hehe
    Ya ampun, kasiannya dirimu Hae oppa, ditinggal yoong eonni, terus yuri eonni, dipecat, skrg malah tmbh kecelakaan lg, ckckck
    Ditunggu kelanjutannya ya author ^^

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  4. * babyhyun says:

    lanjutanyya cepetann yahh jangan terlalu lama….
    dabeak thor ffnyaaa 🙂

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  5. * ncha says:

    Huhu kasian donghae oppa cobaannya terlalu banyak,
    Thor cepetan dong YH bhagianya TT
    Cepet di lanjut yah thor, aku tunggu 🙂

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  6. * ijhul says:

    Yap,,,author betullll”,,,,kejam,,,,,,
    Banyak banget cobaan u hae oppa,,,,,
    Tp belum berakhir kan,,,,???

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  7. * HanifaYoonHae says:

    Huaa.. knp kisah Donghae Oppa begitu tragis thor?? 😥
    Kasian Donghae Oppa..
    di lanjut thor..!! secepatnya ya..!! 🙂

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  8. * narsha_vanya says:

    eonni, kenapa, wae, wae? kisah haeppanya tragis bnget..
    eonni buat yoong eonni kembali ke sisi haeppa terus disetujuin ma tuan im nya akhirnya happy end yahh eonni, jeball gak tega liat haeppanya kesiksa!!
    ditunggu lanjutannya eonni!! ^^

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  9. * Marzha says:

    Iya nih, authornya emang kejam ke Donghae oppa.. GA berhenti-berhenti bikin donghae menderita..

    Aq benci banget sama leteuk di sini.. kenapa sih dia jahat amat ke donghae.. Kapan nih dikasih tau konflik apa sih yg bikin si leeteuk ajushhi itu teramat benci ke donghae.. Uhh kasian donghae oppa ku, Yoong onnie kau dimana, kembalilah ke pelukan Donghae….
    Cerita ini harus dilanjut.. Jangan meninggalkan para pembaca setia yang udah selalu membaca fanfic ini..

    Update soon..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  10. kasian haeppa nya
    Lanjut author!

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  11. * yoonhaeforever says:

    author jangan terlalu kejam dong kasihan hae oppa masa ditinggal sama orang” yang dicintainya 😥

    LANJUTTTTT AUTHOR jangan kelamaan Haappy ending ya author plisssss

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  12. * pyro says:

    huaaa,,,jgn mati donk..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  13. * mochichi says:

    huaaa
    bener nih author-nya kejam
    TT.TT
    Hae jgn mati donk!
    pasti yg nelpon teukie deh!
    sbnrnya masi ga jelas (ato lupa???) knapa teukie dendam ama Hae
    n kenapa tuan Im jg ga suka ama Hae.
    next part ditunggu, asap yah

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  14. * YoonHae93 says:

    Huaaaaaa sediiih bangeeet thor, itu kasian cepetan pertemukan YoonHae kembaliiiii, kembalikan YoonHae .. hehe
    jangan lama” ya next partnya, penasaraaan ..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  15. * Mimithn says:

    WEY AUTHOR DONGHAE NGENESBGT SIH T.T

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  16. * shimhara says:

    TT.TT lnjutin y chingu…pensran mningkat ><

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  17. * tiya says:

    haeppa jangan mati dong, ayo yoong unnie balik ke haeppa lagi….
    ditunggu lanjutannya…

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  18. * ddylah_YH says:

    Huaaaa kejamnya author ma hae oppa T__T
    Alur ceritanya semakin bagus.. Haha
    Next part, can’t wait!!!
    Author daebak dah !

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  19. * devy says:

    kasihan hae oppa knapa dpt cobaan terus..
    sedih bacanya.. 😥
    lanjutannya jangan lama” ya..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  20. * Tika Elfishy says:

    Uda Lama Bangt Nungu Lanjutn Ff Ini Akhir Nya Muncul Jg..
    Kasian Banget Donghae Oppa,, Uda Dingl YoonA di Tingl Lg Sm Yuri,, Lanjut Thor, Jangan Lama2 Dong, Uda Penasarn Banget Ni..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  21. * yoong_yoen says:

    kisah hidup donghae oppa bner2 teragis….
    semua orng yg dia sayang pergi meninggalkannya….
    donghae oppa yg sabar yah,,,,
    semua akn indah pada waktunya…
    percayalah…
    walupun bukan bersama yoona…
    phe bersama saya…
    kekekekekkeek…
    keren..
    dtunggu part selanjutnya.

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  22. * siibaum says:

    lanjutin thor..
    pnasaran nasibnya yoona unnie, sama donghae oppa..
    ditunggu lanjutannya yaa 🙂

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  23. * Faradina Pramesti says:

    kayanya hae oppa hidupnya menderita banget
    wkwkwk
    itu yoong onnie cpetan balik dong
    kasia sm hae oppa *poor hae*
    ayo author cepetan dibikin lanjutannya *puppy eyes*
    daebak pokoknya ini ff
    hwaiting !

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  24. * grita says:

    nangis aq bacanya..

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  25. * ginaddictyoong says:

    lanjut thor
    Daebak
    YoonHae nya harus happy
    di tunggu selalu ff YoonHae buatan author

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  26. * VthreElfishYoonadict says:

    cepetan donk part5nya . penasaran banget…
    kasian haeppa’y…. :((

    #nangis seember

    | Reply Posted 11 years, 11 months ago
  27. * gey says:

    pliss biarin donghae oppa hdup lagi :((

    | Reply Posted 11 years, 10 months ago
  28. * egadorks says:

    omo! merenggang nyawa?? hah? jangan dong thor! *nangis dipojokan* chapter 5 yang cepet ya? DAEBAK ni FF, saya gg bisa nunggu lebih lama lgi!

    | Reply Posted 11 years, 10 months ago
  29. * rismaipa4 says:

    Annyeong risma imnida ..
    Aaaaddddwwweeeee HAE OPPA bagaimana ini Huks … Huks …. Huks *sesegukan*
    Kau tak blh MATI oppa …??

    | Reply Posted 11 years, 10 months ago
  30. * Lee yoonhae says:

    Author pinter bgt mancing pbaca protes hehegeegegeh jangan mati dong haepa nya banyak misteri yg harus terungkap nih yg nelpon haeppa siapa? Alesan teuki ppa bnci haepa knp? Jgn lama lama ya chingu jebal

    | Reply Posted 11 years, 10 months ago
  31. * MissShim says:

    Lanjuuuttt thor …

    | Reply Posted 11 years, 9 months ago
  32. Torr ayooo lanjutin

    | Reply Posted 11 years, 9 months ago
  33. * Yoonhae forever says:

    Lanjut dong chingu…..seru bgt!
    Jgn lama2 post next part’a ,eh..pi lw d’liat dri tgl’a udh lmyan lma jga ya chingu,
    ayo chingu semangat!!!

    | Reply Posted 11 years, 8 months ago
  34. * hanhyorin says:

    oenni… mana sih lanjutannya? ? udah nunggu 1 tahun nih.. #lebay
    tapi emang bener sih, aku udah nunggu lamaaaa banget. penasaran banget! ! ^^ fighting ya eonni..

    | Reply Posted 11 years, 8 months ago
  35. * Deery00ng says:

    Lanjut unN
    🙂

    | Reply Posted 11 years, 6 months ago
  36. * Dila says:

    Lanjutannya dong penasaran nih thor 🙂

    | Reply Posted 11 years, 6 months ago
  37. lanjut thorr,, jangan lama-lama ya thor..

    | Reply Posted 11 years, 5 months ago


Leave a reply to Marzha Cancel reply